FAKTOR YANG MENYEBABKAN
PERGESERAN NILAI DI DALAM MASYARAKAT TRADISIONAL MENUJU MASYARAKAT MODERN
Banyak penyebab
bergesernya nilai-nilai masyarakat dari masyarakat modern ke masyarakat
tradisional, pergeseran itu bisa berdampak positif ataupun negative, tergantung
dari perubahan yang terjadi di dalam masyarakat sebagai berikut:
a.
Pengaruh Globalisasi
Globalisasi
merupakan perkembangan kotemporer yang mempunyai pengaruh dalam mendorong
berbagai kemungkinan tentang perubahan dunia yang berlangsung. Pebgaruh
globalisasi akan dapat menghilangkanberbagai halangan dan rintangan yang
manjadikan dunia semakin terbuka dan saling bergantung satu sama lainnya,
globalisasi akan membawa perspektif baru bagi dunia tanpa tapal batas yang saat
ini diterima sebagai realita masa depan yang akan mempengaruhi perkembangan
budaya dan membawa perubahan baru. Globalisasi berpengaruh pada hampir semua
aspek kehidupan masyarakat. Ada masyarakat yang
dapat menerima adanya globalisasi, seperti generasi muda, penduduk dengan
status sosial yang tinggi, dan masyarakat kota .
Namun, ada pula masyarakat yang sulit menerima atau bahkan menolak globalisasi
seperti masyarakat di daerah terpencil, generasi tua yang kehidupannya stagnan,
dan masyarakat yang belum siap baik fisik maupun mental. Dan jelaslah dalam
globalisasi muncul pergeseran sebagai akibat pengaruh globalisasi yang mambawa
peubahan besar dari semua sector kehidupan.
b.
Respon dari masyarakat selaku penerima perubahan
Banyak
masyarakat mempunyai respon beda tentang pengaruh global. Biasanya Masyarakat
tradisional cenderung sulit menerima budaya asing yang masuk ke lingkungannya,
namun ada juga yang mudah menerima budaya asing dalam kehidupannya. Ini
tergantung dari masing-masing individu ada yang negative responnya dan ada juga
yang positif responnya. Pada masyarakat tradisional, umumnya unsur budaya yang
membawa perubahan sosial budaya dan mudah diterima masyarakat adalah, jika:
1.
unsur kebudayaan tersebut membawa manfaat yang besar,
2.
peralatan yang mudah dipakai dan memiliki manfaat,
3. unsur
kebudayaan yang mudah menyesuaikan dengan keadaan masyarakat yang menerima
unsur tersebut.
Pengaruh
Modernisasi
SALAH satu efek dari modernisasi adalah pergeseran
nilai. Hal ini bisa dilihat dari perubahan yang terjadi dalam masyarakat.
Ketika ada unsur baru yang menarik di hati, maka masyarakat pun dengan perlahan
tapi pasti akan mengikut pada nilai tersebut. Dalam hal ini nilai positif yang
konstruktif dan negatif yang destruktif.
Fenomena yang paling tampak depan mata
adalah nilai budaya. Nilai ini setidaknya bisa dilihat dari tiga hal: kognitif,
interaksi sosial, dan artefak. Dalam tingkatan kognitif, budaya berada dalam
pikiran pemeluknya. Di situlah berkumpul nilai, pranata serta ideologi. Pada
skala interaksi sosial, bisa dilihat dan dirasakan karena ada hubungan.
Sedangkan dalam wilayah artefak, nilai yang telah diyakini oleh pemilik
kebudayaan itu ada dijelmakan dalam bentuk benda-benda.
Jika melihat perihal masyarakat kita,
pergeseran nilai budaya memang wajar terjadi.
Setidaknya ini terjadi karena efek dari modernisasi dan globalisasi. Terkadang
juga nilai budaya yang telah lama dipegang menjadi sedemikian mudah untuk
dilepaskan. Itu dikarena terlalu kerasnya tarikan
modernitas.
Pergeseran
Budaya
Dalam perspektif
fungsionalisme, perubahan budaya masyarakat pedesaan ini terjadi diawali dengan
adanya tekanan dari pemerintah (misalnya peraturan, sanksi, iming-iming, dll)
lalu ada penolakan dari sistem lama, integrasi antara keduanya dan akhirnya
dicapai titik keseimbangan baru. Karena pada awalnya terjadi kesenjangan
budaya, maka pemerintah membutuhkan agen-agen penyalur perubahan budaya ini.
Pada masa orde baru, elite pemerintahan birokrasi desa yang dipantau ketat
berperan aktif dalam menyalurkan perubahan kebudayaan ini.
Dampak
Positif Pegeseran Nilai masyarakat Tradisional ke Moderen
Seperti
yang telah di kemukakan diatas bahwa pergeseran nilai budya menimbulkan dampak
positif ataupun negative, Dampak positifnya yaitu:
Ø Arus komunikasi Lancar
Perubahan
masyarakat dari tradisional ke modern berdampak pada sarana komunikasi, pada
masyarakat tradisional mungkin masih menggunakan pentungan atau kulkul, burung
merpati, surat
sebagai alat berkomunikasi satu dengan yang lainya, dngan terjadinya pegeseran
nilai-nilai maka sarana kmunikasi semakin cepat. Contoh ada handphone,
telegram, dan sejenisnya sehingga komunikasi meenjadi cepat dan mudah
dilaksanakan.
Ø Berkembangnya ilmu pengetauan dan tehnologi
Pergerseran
masyarakat tradisional menuju masyarakat modern membawa dampak yang sangat
signifikan yaitu masyarakat modern yang yang dulunya tradisional dapat
beraktivitas jauh lebih mudah. Contoh : pada masyarakat yang dulu
menggumakan tulisan tangan dalam mengirim surat
sekarang sudah bisa lewat komputer atau pun laptop.
Ø Tingkat hidup yang lebih baik
Peergeseran
nilai erat hubunganya dengan pengaruh globalisasi, globalisasi menyebakan
pergeseran nilai budaya. Berhubungan pula dengan industry-industri maju, dengan
dibukanya industri yang memproduksi alat-alat komunikasi dan trasportasi yang
canggih merupakan salah satu untuk mengurangi pengangguran dan meningkatkan
taraf hidup masyarakat.
Ø Perubahan sistem pengetahuan
Masyarakat bila
sudah modern akan memilki kesadaran betapa pentingnya pendidikan. Dengan bekal
pengetahuan masyarakat sudah siap untuk menghadapi pergeseran nilai yang
mungkin terjadi di era global. Dengan pengetahuan pula kita dapat
memproduksi barang dan jasa dengan mudah.
Ø Perubahan Pandangan Hidup
Pandangan hidup
merupakan seseorang atau sekelompok orang yang bermangsud menanggapi dan
memeranggakan segala masalah yang tejadi. Pandangan hidup sebgai komponen
budaya cenderung berubah sejalan dengan perubahan konsep hidup masyarakat.
Perubahan pandangan hidup masyarakat Indonesia terlihat pada perubahan
sikapnya, prilaku dan karyanya berkat pembangunan berkembanglah pandangan
tentang pentingnya keseimabangan kehidupan yang material dan spiritual,
pembaguanan yang berwawasan lingkungan.
Dampak Negatif
Pergeseran nilai masyarakat Tradisional ke Moderen
Pergeseran
nilai-nilai masyarakat selain berdampak positif dapat juga dapat
menimbulkan dampak negative, seperti :
Ø Timbulnya sikap individualistis
Masyarakat
merasa sangat dimudahkan dengan tehnologi maju membuat mereka tidak lagi
membutuhkan orang lain dalam aktivitasnya. Kadang- kadang mereka lupa akan
dirinya sebagai mahluk social. Mereka cenderung untuk hidup sendiri-sendiri
tanpa memperhatikan orang lain, rasa getong royong, ramah tamah dan sopan
santun mulai memudar. Nilai-nilai yang telah dijunjung sesuai budaya leluhur
mereka akan mulai di tinggalkan. Akibat dari memudarnya nilai-nilai budaya
local akan menimbulkan sikap individualistis
Ø Kesenjangan social
Pergeseran nilai
masyarakat tradisional ke modern tidak lepas dari pengaruh modernisasi dan
pengaruh globalisasi, bila ada beberapa individu yang dapat mengikuti pengaruh
tersebut akan terjadi kesenjangan social. Kesenjangan social akan menyebabkan
jarak anatara si kaya dan si miskin dan hal ini bisa merusak nilai-nilai
kebinekaan dan ketunggalikan bangsa Indonesia . Hal ii juga akan memicu
prasangka social, persaingan dalam kehidupan cenderung akan mebuat orang
tersebut frustasi, maka orang akan timbulah tindak criminal seperti perampokan
hanya untuk alasan pemenuhan kebutuhan.
Ø Masuknya Nilai-nilai Dari Budaya Lain
Masyarakat
modern umumnya telah mengetahui tehnologi, seperti internet, handpone media
televise dan tehnologi yang lainya yang ditiru habis-habisan. Internet
contohnya bila digunakan untuk memperdalam materi pejaran itu baik. Tetapi
sebaliknya dan ini sebuah kenyataan bahwa internet terkadang digunakan untuk
mengakses video porno atau yang betentangan dengan norma-norma masyarakat.
Selain itu apresiasi terhadap nilai budaya localpun pudar serta nilai keagamaan
akan mengalami kemunduran. Disini bisa dilihat pergeseran nilainya yaitu
Beralih ke budaya barat dan budaya lainya.
Ø Penyebaran nilai-nilai politik barat yang
kurang
Penyebaran
nilai-nilai politik barat secara langsung atau tidak langsung dalam
bentuk-bentuk unjuk rasa, demonstrasi yang semakin berani dan terkadang
mengabaikan kepentingan umum. Masyarakat cenderung menghadapi dengan anarkisme.
Ø Kenakalan Remaja
Imbas dari
pergeseran nilai-nilai masyarakat moderent adalah kenakalan remaja. Pengaruh
internet ataupun HP yang ditiru habis-habisan menimbulkan kenakalan remaja,
contoh bila remaja membawa Hp camera bisa menyimpan sesuatu yang porno didalam
hpnya sehingga suatu saat pasti remaja mencoba adegan itu, padahal adegan itu
hanyalah untuk orang yang sudah mempunyai ikatan perkawinan. Maka telah terjadi
pegeseran nilai masyarakat tradisional ke modern. Masyarakat Moderen cenderung
melupakan budaya aslinya.
Ø Adanya Penyakit Masyarakat
Penyakit
masyarakat atau Patologi Sosial bisa muncul di karenakan pergeseran nilai
masyarakat, seperti yang telah dijelaskan bahwa pergeseran nilai berdampak pada
kesenjangan social. Maka si miskin terpaksa mencuri untuk pemenuhan kebutuhan.
Selain itu banyak orang memilih untuk menjadi Psk itupun kebanyakan karena
alasan kebutuhan, walau ada karena alasan lain. Maka pergeseran nilai dan norma
kesusilaan bergeser secara cepat
Menurut Geertz,
tiga tipe kebudayaan –abangan, santri, dan priyayi- merupakan cerminan
organisasi moral kebudayaan Jawa, dimana ketiganya ini merupakan hasil
penggolongan penduduk Mojokuto berdasarkan pandangan mereka, yakni kepercayaan
keagamaan, preferensi etnis dan ideologi politik. Selain itu, di Mojokuto ini
juga terdapat lima jenis mata pencaharian utama –petani, pedagang kecil,
pekerja tangan yang bebas, buruh kasar dan pegawai, guru atau administratur-
yang kesemuanya mencerminkan dasar organisasi sistem ekonomi kota ini dan
darimana tipologi ini dihasilka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar